PERANAN ULAMA DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Selain pedagang, ulama memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Oleh para raja dan adipati, guru-guru agama diangkat menjadi guru bagi keluarganya, maupun menjadi penasehat. Bahkan ada yang mengaku jabatan tertinggi di keratin.

            Penyiaran agama Islam dilakukan oleh orang Indonesia sendiri. Tokoh-tokoh penyiar agama Islam di luar jawa adalah:
      1.  Dato`ri  Bandang menyebarkan Islam di daerah Gowa.
      2.  Dato`ri Bandang dan Tuan Tunggang Parang di Kutai.
      3.  Para penghulu Demak mengajar di Kutai.
Sedangkan penyiar agama Islam di Pulau Jawa yang terkenal adalah para wali.
Ada 9 wali yng termasyur di Jawa sehingga sering disebut wali sanga. Adapun nama-nama wali sanga sebagai berikut:
  1. Sunan Gresik ( Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maulana Mghribi)
Beliau berasal dari Pasai dan datang di Jawa pada  tahun 1404. pada awalnya murid-muridnya hanya para pedagang Gujarat. Namun akhirnya banyak juga penduduk pribumi menjadi muridnya. Ia terkenal sebagai seorang yang dermawan dan berbudi pekerti halus. Pada tahun 1419 M ia wafat dan dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
2.      Sunan Ampel ( Raden Rahmat)
Ia adalah putra Maulana Malik Ibrahim dan istrinya bernama Dewi Candrawulan. Sunan ampel ini mendirikan pesantren di Ampel Denta ( dekat Surabaya).
Dari pesantren ini dididik beberapa pemuda diantaranya Radan paku (Sunan Giri), Raden Fatah ( yang kemudian menjadi sultan yang pertama di Demak), Raden Makhdum Ibrahim ( putra Sunan Ampel) yang kemudian dikenal dengan Sunan Bonang, Syarifudin ( Sunan Drajad), dan Maulana ishak. Para pemuda-pemuda inilah yang akhirnya menjadi penyebar agama Islam di seluruh Jawa.

  1. Sunan Bonang ( Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang belajar Islam di Pasai, Aceh. Ia menyebarkan agama Islam di Tuban, Jawa Timur dengan mendirikan pesantren. Beliau merupakan pencipta gendhing pertama dalam mengembangkan Islamyakni Tembang Durma.
  1. Sunan Giri ( Raden Paku atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih)
                              Ia adalah putra Maulana Ishak yang mengembangkan agama Islam                                                                                                    di Giri dan sekitarnya. Beliau mengirim juru dakwah ke Madura, Bawean, Kangean, Ternate dan Tidore. Sunan Giri dalam mendidik anak melalui permainan yang berjiwa agama misalnya Jelungan, Jamuran, Lir-ilir dan Cublak –cublak suweng.  
  1. Sunan Drajad (Raden Kosim atau Syarifudin Masih Munad atau Sunan Sedayu)
Beliau adalah putra Sunan Ampel dari istrinya bernama Dewi
Candrawati. Salah satu saudaranya adalah Sunan Bonang. Dalam berdakwah Sunan Drajad mempunyai jiwa sosial dengan memberi pertolongan kepada orang lain, menyatuni fakir miskin, anak yatim, dan selalu menganjurkan kegotong royongan. Ia juga menciptakan tembang jawa yakni pangkur.
  1. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid atau Syekh Malaya)
Beliau petera dari Raden Sahur Tumenggung Wilatikta yang menjadi Bupati Tuban. Ia berdakwah dari tempat satu ke tempat yang lain pada masa kesultanan Demak. Sunan kalijaga berjasa dalam pengembangan wayang kulit bercorak Islam. Ia mengarang aneka cerita wayang yang bernafaskan Islam teutama mengenai etika.
  1. Sunan Kudus ( Ja`far Sadiq atau Raden Undug)
Ia menyebarkan agama Islam di Kudus dan sekitarnya. Disamping menjadi juru dakwah beliau juga menjadi panglima perang kesultanan Demak. Masjid Menara Kudus adalah salah satu peniggalannya. Sunan Kudus juga menciptakan tembang jawa yakni Maskumambang dan Mijil.
  1. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Ia banyak berjasa dalam menyiarkan agma Islam di pedesaan Pulau Jawa. Beliau adalah putera Sunan Kalijaga. Daerah kegiatan dakwah Sunan Muria ini adalah disekitar Gunung Muria. Beliau juga menciptakan tembang jawa Sinom dan Kinanthi dalam mengembangkan agama Islam. Cara dakwah dari Sunan Muria antara lain dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, kaum nelayan dan rakyat biasa.
  1. Sunan Gunang Jati ( Syarif Hidayatullah)
Ia adalah cucu raja pajajaran, Prabu Siliwangi. Sunan Gunung Jati banyak berjasa dalam penyebaran agama Islam di daerah Jawa Barat. Beliau pendiri kesultanan Cirebondan pendiri dinasti raja Banten. Daerah pengembangan Islam oleh Sunan Gunung Jati antara Majalengka, Kuningan, Kawali ( Galuh) Sunda Kelapa dan Banten. Ketika kembali ke Cirebon, Banten diserahkan kepada puteranya yakni Maulana Hasanuddin yang kemudian menurunkan raja-raja Banten. Atas prakarsa Sunan Gunung Jati inilah Sunda Kelapa diserang pada tahun 1527.
1

Perkembangan Makhluk Hidup


Dari berbagai penelitian diperkirakan makhluk hidup pertama yang pernah hidup adalah makhluk-makhluk kecil seperti mikro-organisme. Makhluk kecil bersel satu, seperti Protozoa. Perkembangan bumi melalui beberapa tahap. Para ahli membagi menjadi 4 tahap
1.      Zaman Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Bumi masih berupa bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya.
2.      Zaman Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Kedaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar.akan tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan. Seperti makhluk bersel satu (mikro-organisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan atau jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisa-sisanya yang telah membatu yang disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut zaman primer (Zaman Pertama)
3.      Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman mesozoikum terjadi sekitar 65-200 juta tahun yang lalu. Saat itu mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan yang hidup di darat. Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Ikim semakin membaik, curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar dan danau mulai kering dan berlumpur. Ikan banyak yang mati, tetapi ada beberapa jenis yang dapat bertahan hidup. Ikan itu dapat bertahan hidup meskipun tidak ada air. Siripnya sangat kuat, bisa untuk berjalan. Mereka merangkak ke darat dan mulai hidup di darat. Ikan yang hidup di darat kemudian berubah, siripnya berubah menjadi kaki yang kuat. Ekornya tumbuh makin panjang. Kepalanya makin besar dan keras. Hewan itu bisa hidup di air dan darat. Mereka lebih banyak hidup di darat dan turun ke air jika akan bertelur. Beberap jenis hewan amphibi tumbuh menjadi besar sekali, bahkan besarnya ada yang melebihi ekor buaya. Bentuknya berubah, sisiknya menjadi besar-besar. Telurnya berkulit keras seperti telur ayam. Mereka tidak bertelurdi air tetapi bertelur di darat. Itulah hewan reptil yang pertama. Beberapa reptil pada zaman prasejarah mirip dengan hewan reptil sekarang. Reptil yang terbesar diantaranya Dinosaurus, Brontosaurus, dan Tyrannosaurus. Umumnya Dinosaurus merupakan hewan pemakan tumbuhan, kecuali Tyrannosaurus. Rahangnya amat besar, giginya panjang dan amat panjang. Besar Dinosaurus disetaraka dengan 10 kali gajah. Hidupnya di air karena di air membantu meringankan berat badannya. Tidak semua hewan reptil hidup di darat dan di air tawar. Ada juga yang hidup di laut dan udara. Reptil terbang yang mempunyai sayap lebih besar dari sayap burung dan mampu melayang berjam-jam di udara mencari makanan. Paruhnya yang besar digunakan untuk menyambar ikan yang tampak di permukaan air. Salah satu jenisnya yaitu Peteranodon. Di akhir zaman Mesozoikum hewan mamalia (hewan menyusui) sudah mulai ada. Saat itu suhu bumi masih belum stabil.kadang-kadang suhu udara tinggi sekali, tapi ada kalanya rendah sekali. Zaman ini di namakan juga Zaman Sekunder (Zaman Kedua)
4.      Zaman Neozoikum
Zaman ini berlangsung sekitar 65 juta tahun yang lalu. Zaman Neozoikum dibagi atas dua zaman:
A.    Zaman Tersier (Zaman Ketiga)
Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa yaitu Paleosan, Eosen, Oligosen,Miosen, dan Pliosen. Pada zaman Tersier ini binatang menyusui berkembang dengan pesat, sedangkan jenis reptil raksasa lambat laun lenyap. Makhluk primata (binatang menyusui serupa kera) mulai Nampak sejak zaman paleosin. Orang utan mulai muncul pada masa Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika. Saat itu benua Afrika masih bersatu dengan Jazirah Arab. Daerah afrika timur mulai gersang seperti sekarang. Orangutan merupakan kera yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar. Makanannya terutama buah dan daun-daunan. Mereka menyebar ke hutan di Asia Barat Daya, Asia Selatan, Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di akhir masa Miosen terjadi perubahan besar pada kulit bumi dan ligkungan alamnya. Benua Afrika lepas dengan benua Asia sehingga muncul laut merah. Daerah hutan di Afrika Timur mulai berubah menjadi Sabana. Beberapa bagian dari Jazirah Arab menjadi gurun dan hutan di India juga berkurang. Orangutan tidak dapat menyesuaikan perubahan iklim dan lingkungannya. Kemudian mereka pindah ke Asia Tenggara yang masih memiliki hutan yang lebat. Sisanya masih data kita temukan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Pada Zaman Pliosen yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar daripada gorilla yang di sebut Giganthropus (kera manusia raksasa). Hewan ini ditemukan di Bukit Silawik di kaki pegunungan Himalaya dan di dekat Simla (India Utara) Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang biak dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya punah karena sebab yang tidak jelas. Selain Giganthropus dari masa yang sama hidup makhluk lain yang disebut Australopithecus (manusi kera dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Austalopithecus telah ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur.sedangkan di Kalimantan Barat dari kala Eosen akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium dan Choeromous (sejenis babi purba) yang di temukan di Asia daratan. Penemuan fosil ini membuktikan bahwa pada kala Eosin akhir, Kalimantan Barat bergabung dengan Asia.
Table Pembagian Zaman Neozoikum
Zaman
Anak Zaman
Masa/Kala
Selang Waktu (Tahun)


Neozoikum
Kwarter
Holosen (Alluvium)
Pleistosen (Dilluvium)
2500 juta
1 juta
Tersier
Pliosen
Miosen
Oligosen
Eosen
Paleosen
12 juta
26 juta
38 juta
58 juta
65 juta

B.     Zaman Kwarter (Zaman Keempat)
Zaman Kwarter dimulai sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi:
1.      Kala pleistosen (Diluvium)
Kala pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala pleistosen menjadi sangat penting karena pada masa ini muncul manusia purba. Keadaan pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman yaitu
*      Zaman Glasial adalah zaman yang meluasnya lapisan es dari kutub utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai naiknya merpukaan bumi di berbagai tempat. Karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi, banyak lautan, termasuk di Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat) dan Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Malaysia Barat bergabung dengan Filipina dan Formosa, Taiwan terus ke benua Asia. Begitu pula Sulawesi melalui Minahasa, P. Sangir terus ke Filipina.antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara.
*      Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di Kutub Utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.
Pada kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah stunya adalah Mammouth (gajah berbulu tebal). Sedangkan hewan yang berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui Formosa, Filipina, ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi (Jalan Timur). Garis Wallace adalah garis antara selat Makasar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyeberangan binatang tersebut. Selain itu juga terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini di buktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis dalam jumlah besar di Peking (china) yang sejenis dengan Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukti lainnya adalah ditemukannya alat-alat Pacitan di China, Burma (Myanmar) dan Malaysia. Sedangkan Homo Wjakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Austrolid pada masa Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke Selatan. Sebagian dari mereka sampai ke Benua Australia yaitu suku Aborigin.
2.      Kala Holosen, sebagian besar es di Kutub Utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-Tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi Laut Transgresi. Dengan demikian munculah pulau-pulau Nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang. 
3